Sejak tanggal 23 Juni lalu, aku ikut training di
salah satu perusahaan konsultan perdagangan komoditi di Surabaya. Begitu banyak
jenis komoditi yang ada di Indonesia, tercatat seperti minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO), kakao (coklat),
kopi, kedelai, gula, dan sebagainya. Nah, andalan utama perusahaan yang aku
ikuti ini adalah komoditi emas murni. Tapi emas yang dimaksud ini bukanlah
berupa emas fisik (batangan), tetapi berupa ”kontrak”, penjelasan gampangnya
adalah seperti penanaman dana di sebuah bursa lalu dibuat transaksi jual-beli. Yaa
seperti saham begitu lah... Acuan harganya ada di pasar emas terbesar di dunia
yaitu di London, jadi disebutnya Loco
London Gold. Hal ini disebut juga Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). Karena berupa komoditas,
harganya ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang ada di pasaran, bukan
berdasarkan ketetapan dari penjual sendiri.
Akhir-akhir ini banyak orang sudah melakukan
investasi berupa emas, alasannya karena mengetahui bahwa harga emas selalu
naik. Benar. Emas adalah satu-satunya jenis investasi yang mempunyai sifat
”Zero Inflation Effect” atau tidak terpengaruh oleh inflasi. Maka ga heran kalau harganya
cenderung terus naik dari waktu ke waktu.
Peran perusahaan ini adalah sebagai konsultan, jadi
menginformasikan pergerakan harga naik/turunnya emas dunia, lalu mendampingi
atau memberi saran dan arahan kepada klien untuk bertransaksi. Jadi konsultan
disini ga berhak melakukan transaksinya klien, kecuali kalau ada surat kuasa
dari klien ke konsultan, semua keputusan transaksi ada di tangan klien. Namanya
bisnis atau dagang, pastinya mengharapkan keuntungan. Walaupun gitu, ga menutup
kemungkinan bisa rugi juga, kan? Maka dari itu peran konsultan juga menerapkan
manajemen resiko, bagaimana meminimalkan resiko sekecil mungkin dan berusaha
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Itu sekilas info aja tentang SPA di tempatku
training. Hmm, maaf karena aku masih tahap belajar, jadi belum terlalu paham
tentang bagaimana sistem transaksinya, belum bisa menjelaskan lebih banyak,
takut salah ngasih info, hehehe... Masih product
knowledge, rumit banget! Diajari tentang sistem perdagangan di Indonesia
dan dunia, komoditi emas (semua hal tentang emas), grafik-grafik pergerakan
harga, garis besar cara analisa pasar, dan sebagainya. Haduuh, puyeng saya! Ga
pernah berurusan dengan dagang-dagangan, apalagi emas-emasan. Bukan pula dari background ekonomi, jadi ga tau sistem
perekonomian yang mempengaruhi pasar. Aku harus belajar lebih keras! Dan aku
yakin aku pasti bisaaa!!! Nanti ya, kalau sudah bisa, akan aku sharing ilmu dan pengalamanku di blog
selanjutnya ^_____^
Nah, sekarang aku mau cerita tentang hal yang aku
fasih aja, tentang cowok. Hahaha... Aku sering banget ya cerita tentang cowok
yang berbeda-beda :p
Berada di tempat baru, otomatis berhadapan dengan
banyak orang yang belum dikenal. Di tempat training, aku berkenalan dengan
beberapa orang yang ternyata rata-rata usianya di bawah aku, sekitar 22-25
tahun, bahkan ada yang 18 tahun! OMG... Berasa senior banget disana...
Training hari pertama sampai kedua, kami masih
ditempatkan di satu kelas besar, pesertanya sekitar 60 orang. Yang memberikan
training adalah Manager HRD, seorang pria berusia 29 tahun (ngakunya dia) yang
mukanya mirip Uya Kuya. Beneran! Sama, mbanyolnya juga kayak Uya Kuya. Hahaha.... Dia menjelaskan tentang company profile, trus tentang kepribadian
manusia (maklum, HRD), lalu juga garis besar sistem perdagangan komoditi emas.
Dia cukup menguasai karena sudah 6 tahun bekerja di sana, dan awalnya ia adalah
konsultan, sebelum pindah ke divisi SDM.
Hari
ketiga training, kami mulai ‘dipecah’ ke kelas yang lebih kecil, sekitar 25
orang per kelas. Presenternya bukan si Manager HRD lagi, tapi yang sudah expert alias para konsultannya. Saat
itulah aku melihat dia yang mengajar di kelasku. Seorang pria muda (hampir semua
orang disana masih muda!), rapi dan profesional dengan jas dan dasinya (semua
pria disana memakai jas dan dasi!), serta bertampang lumayan keren dan pembawaannya
cool (tidak semua pria disana keren
dan cool). Ya ampun, setelah kuamati, kantor
itu penuh para eksekutif muda! Keren! ^_^
Training diawali dengan dia memperkenalkan diri,
lalu dia meminta masing-masing peserta training berdiri dan menyebutkan nama,
setelah itu barulah ia presentasi. Lewat caranya presentasi, aku tau bahwa pasti
dulunya dia pemalu atau ga biasa ngomong di depan umum. Ternyata benar, dia
cerita kalau dulunya bukan orang yang ”bisa tampil” seperti itu. Sekarang dia
bisa presentasi, jelas dan kelihatan kalau dia pintar, tapi tetep kesan
pemalunya itu masih tersisa sedikit. Itulah yang bikin dia charming banget di mataku. Ngegemesin banget! Hehehe...
Beda dengan kelas sebelumnya yang banyak orang, di
kelas kecil ini kami bisa berinteraksi lebih dekat. Tanya-tanya, sampai saling sharing pengalaman kerja masing-masing
dan ditanggapi oleh teman-teman. Termasuk si Mr.Charming. Usianya baru 28 tahun
(lagi-lagi ini ngakunya dia lho!), asalnya Jawa Tengah, dulu ia ditempatkan di
kantor pusat Jakarta, lalu dipindah ke Surabaya, aku lupa kapan tepatnya dia
mulai di kantor Surabaya. Karena lama di Jakarta daripada Surabaya, dia
memaparkan perbedaan karakteristik antara orang Jakarta dengan Surabaya, untuk
membantu kami menganalisa calon nasabah/klien dan memperlakukannya.
Hari Jumat lalu, kami diberi kesempatan untuk
praktek Contacting, yaitu menelepon
calon klien untuk membuat janji bertemu. Selain Mr.Charming, kelas didatangi
oleh beberapa orang konsultan senior lagi, untuk mendampingi kami yang amatir ini. Di sela-sela riuhnya anak-anak menelepon, dia berkeliling kelas.
Tau-tau dia duduk di kursi sebelahku, yang kebetulan kosong.
”Kamu panggilannya
Arzy apa Jessica?”
Heh?! Kaget juga dia bisa hafal namaku diantara
sekian banyak anak training disitu #bangga..
”Arzy boleh, Jessica boleh, terserah Bapak aja,”
jawabku sambil ngedipin mata ke dia. Hahahaha... Ga lah, yang terakhir itu cuma
bercanda, abaikan... :p
”Kok terserah? Lha biasanya apa?” tanyanya. Aduuh,
sorot matanya... Lemes aku lihatnya!
”Biasanya Arzy. Tapi ada yang bilang susah
diucapin, jadi manggil Jessica. Ga masalah,” jawabku.
Berawal dari itu, lalu kami terlibat percakapan,
tentang pengalaman kerja, sempat ngomongin Mario Teguh karena aku bilang suka
nonton acara/film yang berbau motivasi, bahkan dia sempat mendikte aku jawaban
dari pertanyaan calon klien yang kutelepon.
Lalu terjadilah peristiwa ini: dia melihat HP-ku,
lalu spontan bilang, ”Iih, HP-mu lucu banget!” HP-ku warnanya putih ada garis
hijau muda dan biru di sampingnya. Asli itu warnanya, bukan casing. Warna itu juga yang bikin aku
jatuh cinta dan membelinya. HP apa hayo? Hehehe... Tanpa izin yang punya, dia
ambil itu HP, dibolak-balik, dipencet navigatornya dan dilihat halaman awalnya
aja, syukurlah dia ga sampai ’kepo’ mencet-mencet yang lain...
Aku jawab, ”Iya, lucu kayak orangnya, kan?” Kubuat
tampangku sedatar mungkin, aku kan ga bermaksud menggodanya!
Heh?! Gantian dia yang agak shock denger jawabanku. Hehehe... Sambil nunduk dia jawab pelan,
”Yaaa...”
Hohohohoo... Aku senyum penuh kemenangan. Seneng
banget aku!!! \\^___^//
Setelah itu dia berdiri dan keliling kelas lagi.
Tanpa ngomong apa-apa. Pamitan kek, ngasih perintah ”Yaudah lanjutin contacting-nya” kek, minta nomor HP-ku
kek, hahahaa... yang terakhir ini ngarep banget, ga kok...becanda...
Oh, Mr.Charming, kenapa dirimu membuat kesan di
hatiku? Kalau kamu ga gitu kan aku ga kepikiran kamu terus... Hahaha...
Ini cuma cerita aja, bukan berarti aku jatuh cinta
padanya. Di mataku dia memang menarik, tapi entah pendapat anak training lain
tentangnya, atau cuma aku yang mengganggapnya menarik? Bisa aja, kan? Menarik
atau tidaknya seseorang kan ga cuma ditentukan oleh penampilan fisik, tapi lebih
kepada kebaikan hati. Fisik yang menarik pun ga akan ada artinya jika hatinya
ga baik. Dengan perbuatan sederhana seperti peduli pada orang lain dan mau
membantu, kesan baik kita akan tertinggal ke diri yang diperhatikan.
Kalau
Jumat lalu Mr.Charming ga berbuat gitu ke aku, misalnya cuma presentasi dan
keliling kelas, pastinya aku ga serta merta menulis ”hal biasa” itu disini. Aku juga
ga GR, aku tau perbuatannya itu bukan berarti dia suka aku dan berupaya
mendekati aku kok, melainkan hanya sebagai wujud peduli pada anak didiknya.
”Keindahan hidup ga ditentukan oleh seberapa
bahagianya diri kita, tapi oleh seberapa bahagianya orang lain karena kita. Maka, jadilah berkat!”
See
you tomorrow at class, Mr.Charming! ^______^