Minggu, 29 Juni 2014

Mister Charming Is Here!




Sejak tanggal 23 Juni lalu, aku ikut training di salah satu perusahaan konsultan perdagangan komoditi di Surabaya. Begitu banyak jenis komoditi yang ada di Indonesia, tercatat seperti minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO), kakao (coklat), kopi, kedelai, gula, dan sebagainya. Nah, andalan utama perusahaan yang aku ikuti ini adalah komoditi emas murni. Tapi emas yang dimaksud ini bukanlah berupa emas fisik (batangan), tetapi berupa ”kontrak”, penjelasan gampangnya adalah seperti penanaman dana di sebuah bursa lalu dibuat transaksi jual-beli. Yaa seperti saham begitu lah... Acuan harganya ada di pasar emas terbesar di dunia yaitu di London, jadi disebutnya Loco London Gold. Hal ini disebut juga Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). Karena berupa komoditas, harganya ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang ada di pasaran, bukan berdasarkan ketetapan dari penjual sendiri.
Akhir-akhir ini banyak orang sudah melakukan investasi berupa emas, alasannya karena mengetahui bahwa harga emas selalu naik. Benar. Emas adalah satu-satunya jenis investasi yang mempunyai sifat ”Zero Inflation Effect” atau tidak terpengaruh oleh inflasi. Maka ga heran kalau harganya cenderung terus naik dari waktu ke waktu.

Peran perusahaan ini adalah sebagai konsultan, jadi menginformasikan pergerakan harga naik/turunnya emas dunia, lalu mendampingi atau memberi saran dan arahan kepada klien untuk bertransaksi. Jadi konsultan disini ga berhak melakukan transaksinya klien, kecuali kalau ada surat kuasa dari klien ke konsultan, semua keputusan transaksi ada di tangan klien. Namanya bisnis atau dagang, pastinya mengharapkan keuntungan. Walaupun gitu, ga menutup kemungkinan bisa rugi juga, kan? Maka dari itu peran konsultan juga menerapkan manajemen resiko, bagaimana meminimalkan resiko sekecil mungkin dan berusaha mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Itu sekilas info aja tentang SPA di tempatku training. Hmm, maaf karena aku masih tahap belajar, jadi belum terlalu paham tentang bagaimana sistem transaksinya, belum bisa menjelaskan lebih banyak, takut salah ngasih info, hehehe... Masih product knowledge, rumit banget! Diajari tentang sistem perdagangan di Indonesia dan dunia, komoditi emas (semua hal tentang emas), grafik-grafik pergerakan harga, garis besar cara analisa pasar, dan sebagainya. Haduuh, puyeng saya! Ga pernah berurusan dengan dagang-dagangan, apalagi emas-emasan. Bukan pula dari background ekonomi, jadi ga tau sistem perekonomian yang mempengaruhi pasar. Aku harus belajar lebih keras! Dan aku yakin aku pasti bisaaa!!! Nanti ya, kalau sudah bisa, akan aku sharing ilmu dan pengalamanku di blog selanjutnya ^_____^

Nah, sekarang aku mau cerita tentang hal yang aku fasih aja, tentang cowok. Hahaha... Aku sering banget ya cerita tentang cowok yang berbeda-beda :p
Berada di tempat baru, otomatis berhadapan dengan banyak orang yang belum dikenal. Di tempat training, aku berkenalan dengan beberapa orang yang ternyata rata-rata usianya di bawah aku, sekitar 22-25 tahun, bahkan ada yang 18 tahun! OMG... Berasa senior banget disana...
Training hari pertama sampai kedua, kami masih ditempatkan di satu kelas besar, pesertanya sekitar 60 orang. Yang memberikan training adalah Manager HRD, seorang pria berusia 29 tahun (ngakunya dia) yang mukanya mirip Uya Kuya. Beneran! Sama, mbanyolnya juga kayak Uya Kuya. Hahaha.... Dia menjelaskan tentang company profile, trus tentang kepribadian manusia (maklum, HRD), lalu juga garis besar sistem perdagangan komoditi emas. Dia cukup menguasai karena sudah 6 tahun bekerja di sana, dan awalnya ia adalah konsultan, sebelum pindah ke divisi SDM.

Hari ketiga training, kami mulai ‘dipecah’ ke kelas yang lebih kecil, sekitar 25 orang per kelas. Presenternya bukan si Manager HRD lagi, tapi yang sudah expert alias para konsultannya. Saat itulah aku melihat dia yang mengajar di kelasku. Seorang pria muda (hampir semua orang disana masih muda!), rapi dan profesional dengan jas dan dasinya (semua pria disana memakai jas dan dasi!), serta bertampang lumayan keren dan pembawaannya cool (tidak semua pria disana keren dan cool). Ya ampun, setelah kuamati, kantor itu penuh para eksekutif muda! Keren! ^_^
Training diawali dengan dia memperkenalkan diri, lalu dia meminta masing-masing peserta training berdiri dan menyebutkan nama, setelah itu barulah ia presentasi. Lewat caranya presentasi, aku tau bahwa pasti dulunya dia pemalu atau ga biasa ngomong di depan umum. Ternyata benar, dia cerita kalau dulunya bukan orang yang ”bisa tampil” seperti itu. Sekarang dia bisa presentasi, jelas dan kelihatan kalau dia pintar, tapi tetep kesan pemalunya itu masih tersisa sedikit. Itulah yang bikin dia charming banget di mataku. Ngegemesin banget! Hehehe...

Beda dengan kelas sebelumnya yang banyak orang, di kelas kecil ini kami bisa berinteraksi lebih dekat. Tanya-tanya, sampai saling sharing pengalaman kerja masing-masing dan ditanggapi oleh teman-teman. Termasuk si Mr.Charming. Usianya baru 28 tahun (lagi-lagi ini ngakunya dia lho!), asalnya Jawa Tengah, dulu ia ditempatkan di kantor pusat Jakarta, lalu dipindah ke Surabaya, aku lupa kapan tepatnya dia mulai di kantor Surabaya. Karena lama di Jakarta daripada Surabaya, dia memaparkan perbedaan karakteristik antara orang Jakarta dengan Surabaya, untuk membantu kami menganalisa calon nasabah/klien dan memperlakukannya.

Hari Jumat lalu, kami diberi kesempatan untuk praktek Contacting, yaitu menelepon calon klien untuk membuat janji bertemu. Selain Mr.Charming, kelas didatangi oleh beberapa orang konsultan senior lagi, untuk mendampingi kami yang amatir ini. Di sela-sela riuhnya anak-anak menelepon, dia berkeliling kelas. Tau-tau dia duduk di kursi sebelahku, yang kebetulan kosong.
”Kamu panggilannya Arzy apa Jessica?”
Heh?! Kaget juga dia bisa hafal namaku diantara sekian banyak anak training disitu #bangga..
”Arzy boleh, Jessica boleh, terserah Bapak aja,” jawabku sambil ngedipin mata ke dia. Hahahaha... Ga lah, yang terakhir itu cuma bercanda, abaikan... :p
”Kok terserah? Lha biasanya apa?” tanyanya. Aduuh, sorot matanya... Lemes aku lihatnya!
”Biasanya Arzy. Tapi ada yang bilang susah diucapin, jadi manggil Jessica. Ga masalah,” jawabku.
Berawal dari itu, lalu kami terlibat percakapan, tentang pengalaman kerja, sempat ngomongin Mario Teguh karena aku bilang suka nonton acara/film yang berbau motivasi, bahkan dia sempat mendikte aku jawaban dari pertanyaan calon klien yang kutelepon.
Lalu terjadilah peristiwa ini: dia melihat HP-ku, lalu spontan bilang, ”Iih, HP-mu lucu banget!” HP-ku warnanya putih ada garis hijau muda dan biru di sampingnya. Asli itu warnanya, bukan casing. Warna itu juga yang bikin aku jatuh cinta dan membelinya. HP apa hayo? Hehehe... Tanpa izin yang punya, dia ambil itu HP, dibolak-balik, dipencet navigatornya dan dilihat halaman awalnya aja, syukurlah dia ga sampai ’kepo’ mencet-mencet yang lain...
Aku jawab, ”Iya, lucu kayak orangnya, kan?” Kubuat tampangku sedatar mungkin, aku kan ga bermaksud menggodanya!
Heh?! Gantian dia yang agak shock denger jawabanku. Hehehe... Sambil nunduk dia jawab pelan, ”Yaaa...”
Hohohohoo... Aku senyum penuh kemenangan. Seneng banget aku!!! \\^___^//
Setelah itu dia berdiri dan keliling kelas lagi. Tanpa ngomong apa-apa. Pamitan kek, ngasih perintah ”Yaudah lanjutin contacting-nya” kek, minta nomor HP-ku kek, hahahaa... yang terakhir ini ngarep banget, ga kok...becanda...

Oh, Mr.Charming, kenapa dirimu membuat kesan di hatiku? Kalau kamu ga gitu kan aku ga kepikiran kamu terus... Hahaha...

Ini cuma cerita aja, bukan berarti aku jatuh cinta padanya. Di mataku dia memang menarik, tapi entah pendapat anak training lain tentangnya, atau cuma aku yang mengganggapnya menarik? Bisa aja, kan? Menarik atau tidaknya seseorang kan ga cuma ditentukan oleh penampilan fisik, tapi lebih kepada kebaikan hati. Fisik yang menarik pun ga akan ada artinya jika hatinya ga baik. Dengan perbuatan sederhana seperti peduli pada orang lain dan mau membantu, kesan baik kita akan tertinggal ke diri yang diperhatikan.
Kalau Jumat lalu Mr.Charming ga berbuat gitu ke aku, misalnya cuma presentasi dan keliling kelas, pastinya aku ga serta merta menulis ”hal biasa” itu disini. Aku juga ga GR, aku tau perbuatannya itu bukan berarti dia suka aku dan berupaya mendekati aku kok, melainkan hanya sebagai wujud peduli pada anak didiknya.

”Keindahan hidup ga ditentukan oleh seberapa bahagianya diri kita, tapi oleh seberapa bahagianya orang lain karena kita. Maka, jadilah berkat!”

See you tomorrow at class, Mr.Charming! ^______^

Rabu, 11 Juni 2014

Hawa Tak Berjodoh Dengan Adamnya



"Aku ga menyangka bisa bertemu dengannya lagi..."
Hari itu, 6 (enam) tahun yang lalu.

Suatu malam yang cerah, aku dan Mama pergi keluar rumah untuk makan malam. Kami menuju ke depot soto yang terkenal enak di salah satu jalan daerah padat pertokoan. Baru masuk, mataku menangkap seseorang yang sedang duduk menyantap sotonya. Aku kenal cowok itu. Kebetulan, dia juga langsung mengenali keberadaanku dan kami saling melambaikan tangan. Karena duduk agak jauh, kami ga saling ngobrol sampai akhirnya dia beserta keluarganya berdiri dan pamitan kepada kami, ”Duluan, ya!”
Aku kenal satu keluarga itu, mulai dari kedua orang tuanya, kakaknya, juga adiknya. Mamaku juga berteman baik dengan Mamanya. Ya, karena aku dan cowok itu adalah teman semasa kecil...
Ketika aku dan Mama sudah selesai makan dan keluar dari depot, kami mendapati satu keluarga itu masih berdiri ga jauh dari sana. Sepertinya mereka sedang menunggu sesuatu, entah apa. Tiba-tiba temanku itu menghampiri aku, ”Hai, Hawa!”
”Hai, Adam!”
Hahaha, kami tertawa bersama.
”Kamu kuliah dimana?” tanyanya.
Lalu terjadilah percakapan singkat diantara kami yang berujung dengan tukar nomor HP sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Malam itu pula, aku dan dia SMS-an. Seru sekali karena kami lama ga bertemu. Namanya bukan Adam, tapi Harry. Kenapa dia kupanggil Adam, karena sebelumnya dia memanggilku Hawa! Haha... Jadi ceritanya kami dulu satu sekolah TK. Pada waktu drama Natal, aku mendapatkan peran sebagai Hawa dan dia sebagai Adam. Sejak saat itu, entah kenapa guru-guru kami sangat senang mencocokkan kami sebagai pasangan Adam dan Hawa. Setiap kali drama, bahkan sampai SD, kami selalu mendapatkan peran itu lagi. Oleh sebab itu, image sebagai Adam dan Hawa selalu lekat pada kami. Makanya kami ga canggung menyapa dengan sebutan itu.

Beberapa tahun ga bertemu dan berkomunikasi, tiba-tiba kami bertemu di kampung halaman sendiri. Dia kuliah di Kanada, sedangkan aku di Surabaya. Kami ngobrolin banyak hal mulai dari kegiatan sehari-hari, hobi, sampai curhat masalah pribadi.
Aku ingat betul dia sempat nanya begini, ”Arzy, kamu sudah ada cowok di Surabaya?”
”Belum. Kamu sendiri? Pasti banyak cewekmu, ya?”
”Haha, aku juga ga ada cewek, ga ada yang mau sama aku.”
Hahaha... Sama seperti yang kukenal, dia orang yang ramah dan menyenangkan...
Sayangnya, beberapa hari di Kediri, kami berdua ga sempat keluar bareng karena ketidakcocokan jadwal. Lalu aku harus kembali ke Surabaya dan itu sempat disayangkannya.
”Kok cepet  balik ke Surabayanya?”
”Iya, kan aku harus kuliah. Kamu kapan balik ke Kanada? Kabari ya!”
Untungnya, masih ada waktu beberapa hari sebelum dia kembali ke Kanada. Jadi kami masih sempat SMS-an seperti biasa, aku di Surabaya dan dia masih di Kediri.

Akhirnya waktu itu tiba. Sebelum kembali ke Kanada, dia memberitahu aku nomor HP yang dipakainya disana. Seneng sekali karena berarti aku bisa keep contact dengan dia. Pada hari keberangkatannya, aku sempat menyusulnya ke Bandara Juanda, maksud hati ingin mengantarnya. Tapi aku sedikit terlambat dan dia sudah masuk untuk check in. Aku sempat melihat dia lewat kaca. Mau manggil juga percuma, dia ga bakal dengar. Setelah check in, dia langsung masuk ke dalam ruang tunggu dan ga keluar lagi. Ingin rasanya bisa lari masuk dan menemui dia seperti adegan Cinta dan Rangga di film AADC, hahaha...
Apa boleh buat, ga ada kesempatan itu. Aku belum mengucapkan selamat jalan padanya. Tapi rupanya Mamanya melihat aku disana, lalu ia berbaik hati menelepon si Adam supaya mau keluar lagi menemui aku. Sayangnya dia sudah ga bisa ditelepon dan aku pun hanya mengucapkan terima kasih pada mereka yang sudah membantu. Aku ga tau, apakah kemudian keluarganya memberi tahu dia kalau aku menemuinya di Juanda itu...

Berapa lama perjalanan dari Indonesia ke Kanada? Setauku hampir 24 jam. Lewat dari jam itu, ga ada kabar apa-apa dari dia. Jadi aku berinisiatif SMS dia dan menanyakan kabarnya.
”Sudah nyampe, aku capek banget, Hawa. Jadi tidur seharian...”
Syukurlah, aku senang mendengar kabarnya baik-baik saja.

Waktu berlalu begitu cepat. Kami disibukkan dengan kegiatan sehari-hari, masih sesekali SMS-an, tapi lama-lama ga sering ngobrol lagi. Apalagi waktu sudah lulus, bekerja, dan akhirnya aku punya pacar. Tentu aku ga melupakan dia sebagai temanku, tapi aku memang sudah ga tau kabar apa-apa tentang dia lagi. Lalu apa yang membuat aku menulis kenangan masa kecil dan peristiwa 6 tahun yang lalu ini?

Semuanya berawal dari beberapa bulan yang lalu, saat temanku menikah. Teman masa kecil juga. Aku memang masih sering berhubungan dengan teman-temanku semasa SD. Dia mengundang aku, katanya, ”Dateng ya, Zy... Anak-anak banyak yang aku undang,” lalu dia menyebutkan beberapa nama yang tentu saja sudah kukenal semua. ”Katanya Harry juga mau dateng sama tunangannya...” tambahnya.
Hmm, Harry??? Ingatanku langsung flashback ke kejadian itu. Tapi, tunangannya?
Oh, jadi dia sudah punya tunangan?
Sayangnya pada hari H aku ga bisa datang memenuhi undangan pernikahan temanku karena ada urusan kerjaan waktu itu. Dia sedih dan kecewa, tapi ga apa-apa katanya. Sebetulnya aku juga sedih, terutama karena aku ingin melihat dia lagi: Harry, bersama tunangannya yang katanya akan datang. Seperti apa ya tunangannya? Apa cewek Asia? Atau jangan-jangan cewek bule? Sumpah penasaran banget! Yah, entahlah akhirnya dia jadi datang atau ga, bersama tunangannya atau ga, aku juga ga bertanya ke yang punya acara. Sudah ga terlalu aku pikirkan lagi...

Sampai akhirnya aku menemukan jawabannya! Sabtu lalu aku pulang ke Kediri dan melihat sebuah undangan pernikahan yang ditujukan untuk Mamaku. Aku kenal nama mempelai pria yang tertulis disitu, itu si Harry! Ada fotonya juga. Ternyata dia sudah menikah dengan seorang wanita cantik berambut pirang, dan resepsinya akan digelar di Kediri tanggal 20 Juni nanti. Cukup mengejutkan.

Aku juga heran mengapa masih teringat kejadian tahun 2008 itu, saat bertemu dia di depot soto... Walaupun kami hanya sebentar bercakap-cakap, tapi sangat berkesan bagiku. Namun kini dia sudah bahagia bersama wanitanya. Apa lagi yang bisa kuharapkan? Patah hati?  Hmm, sedikit… :p
Well, rupanya untuk yang satu ini, Hawa tidak berjodoh dengan Adam-nya. Hahaha…#AkuRaPopo

Ya Tuhan, jujur aku tidak ingin Harry membaca tulisanku ini, karena aku malu sekali, hehehe…
Tapi tetap ada yang ingin kusampaikan padanya: 
~~~Congratulations for your wedding, Harry and Ashley! ~~~


...Friendship is made in the heart. A silent, unwritten, unbreakable by distance, unchangeable by time…