Hari
ini, 7 September 2014, merupakan hari yang membahagiakan bagi sahabatku, Mahar
Mardhana Putra. Seperti yang sudah pernah aku tulis di blog sebelumnya “It’s Our New Start”, akhirnya perjalanan cinta itu mendapatkan hasil yang indah. Telah
diresmikan sebagai pasangan suami-istri pada tanggal 23 Agustus lalu di Gereja
Katolik Sakramen Maha Kudus Surabaya, hari ini Mahar dan Elisa melangsungkan
resepsi pernikahannya. Sebagai sahabatnya, aku turut bahagia, sekaligus berdoa
semoga kisahku juga happy ending
sebagaimana milik mereka yang begitu menginspirasiku.
Bulan
September…
Sebagian
orang mengidentikkannya dengan “September Ceria”, sebuah lagu lawas milik
penyanyi Vina Panduwinata. Lagu yang manis. Ya, aku pun sangat menyukai bulan
September, bulan yang mempunyai sejuta makna, khususnya bagi kehidupan cinta.
Aku
dan Vian jadian di bulan September, beberapa tahun yang lalu. Proses pacaran kami
mengalami jalan yang berliku karena tidak disetujui oleh keluargaku. Walaupun
begitu, kami berdua sangat serius dan telah merenda impian untuk melangkah ke
jenjang berikutnya. Tanggal 20 September 2014 kami pilih sebagai tanggal dimana
kami akan mengucapkan janji suci pernikahan di depan altar. ”My Best Day Ever!”
aku sudah memasang reminder itu di
kalenderku.
Seharusnya 13 hari lagi...
Benar, tanggal 20 September 2014 tinggal 13 hari
lagi. Seharusnya aku antusias menyambutnya, tapi ternyata tidak. Memasuki bulan
September ini, hatiku bukannya ceria, malah pedih sekali kalau mengingatnya... Apa yang terjadi
membuatku harus sedikit bersabar mencapai kebahagiaan itu.
Januari lalu, Papiku
dipanggil oleh Tuhan (blog: ”In Memoriam Papiku Tersayang") Hatiku hancur. Papi
adalah orang yang menyetujui hubunganku dengan Vian. Papi adalah harapanku, di
saat Mami dan kebanyakan saudara menolak keberadaan Vian sebagai pasanganku. Aku
dan Vian tau bahwa kami tidak boleh mengandalkan Papi saja untuk menjadi perantara
restu dari mereka untuk kami. Akhirnya kami memang harus berjuang sendiri. Tapi
aku yakin dan percaya, ada tujuan Tuhan di balik setiap peristiwa. Papi sudah
tenang disana bersama-Nya, sementara itu, aku dan Vian harus mempersiapkan diri
lebih baik lagi.
Masih teringat jelas ketika aku dan Vian merancang
tanggal 20 September 2014 sebagai hari bahagia. Sejak saat itu, pikiran kami
fokus bagaimana membuat harapan itu menjadi nyata. Tapi justru ketika awal
tahun ini tiba, yaitu awal tahun yang membuatku semangat untuk melakukan
berbagai persiapan, segalanya berubah. Rencana yang telah lama kami idamkan itu
buyar, tapi bukan berarti batal. Tak apa kebahagiaan kami tertunda, demi
kebahagiaan Papi di surga. Harus ikhlas.
Re-schedule, itulah yang kami
lakukan setelah kepergian Papi. Tahun depan, tetap di tanggal yang sama. Tentu
saja di tanggal yang sama, karena kami suka sekali tanggal itu. Dua puluh
September jika ditulis menggunakan angka menjadi 20-09, bisa diartikan sebagai tahun
dimana kami bertemu. Jadi, 2009-2015, maknanya adalah tahun-tahun dimana kami
berdua bersama, mulai dari bertemu hingga akhirnya menikah.
Ya sudahlah, sekali lagi: harus ikhlas. Tuhan akan mengganti dengan yang lebih indah nantinya. Walaupun pedih karena batal di tahun
ini, setidaknya kami masih punya waktu. Banyak hal yang bisa didapat dan
dipersiapkan ulang selama satu tahun ini. Beberapa hari lalu, Mamiku sempat
bilang, ”Kalau Vian memang jodohmu, nanti ya pasti jadi.” Tuhan, aku seneng
banget dengernya! Sepertinya tangan Tuhan mulai bekerja dalam hati Mami.
Mungkin belum terlalu kelihatan, tapi mending karena Mami sudah mulai mengakui
kalau jodoh pasti jadi, daripada ditentukan siapa yang akan jadi jodohku.
Segala sesuatu yang layak diperjuangkan, termasuk perjuanganku bersama
pasangan, akan diperhitungkan nantinya.
Kasih...
Kau singkap tirai kabut di hatiku
Kau isi harapan baru untuk menyongsong
harapan bersama
September ceria.. September ceria..
September ceria.. September ceria..
Milik kita bersama...
Kau singkap tirai kabut di hatiku
Kau isi harapan baru untuk menyongsong
harapan bersama
September ceria.. September ceria..
September ceria.. September ceria..
Milik kita bersama...
Seharusnya 13 + 365 hari lagi...
Ya Tuhan, kumohon, tahun depan jangan batal lagi,
ya!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar