Selasa, 16 Desember 2014

Inspirasi Dari Idola: Raditya Dika dan Kaesang



Tanggal 20 Oktober 2014 yang lalu, bangsa Indonesia mencatat sebuah perubahan. Hari itu, pemimpin Indonesia berganti dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden Joko Widodo. Euforia-nya sudah terjadi sejak beberapa bulan sebelumnya, tepatnya sejak Pak Jokowi resmi mendaftarkan diri sebagai calon Presiden RI ketujuh. Pribadinya yang merakyat, rekam jejak kinerjanya yang baik sejak menjabat Walikota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta, ditambah dengan visi-visinya yang cerdas, tepat sasaran, dan aplikatif, Pak Jokowi jadi difavoritkan banyak pihak bakal sukses menduduki jabatan RI-1.

Akhirnya, jutaan rakyat Indonesia yang rindu adanya perubahan di negeri ini berhasil menjadikan Pak Jokowi sebagai Presidennya. Termasuk aku. Selama ini, aku cenderung cuek terhadap segala jenis Pemilu, karena aku di Surabaya sedangkan alamat KTP masih di Kediri. Jadi kalau ingin ikutan pada setiap acara “coblosan”, aku harus pulang kampung karena namaku terdaftar disana. Mending kalau acaranya hari Sabtu atau Minggu. Lha Pemilu selalu di hari kerja. Mudik satu hari hanya untuk nyoblos? OMG... capek di jalan! No, thanks. Aku tau kalau bisa menggunakan hak pilih di domisili sekarang dengan cara mendaftar di kelurahan setempat, tapi aku bukan orang yang mau repot seperti itu. Hasilnya, setiap kali Pemilu, entah itu pemilihan Gubernur Jawa Timur atau pemilihan apa saja, aku sukses menjadi “golput”. Hehehe…

Tapi kali ini beda. Aku ikut semangat memasang foto dengan slogan “I Stand On The Right Side” untuk menunjukkan dukungan pada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Pesona Pak Jokowi membuat aku rela menempuh perjalanan dari Surabaya ke Kediri yang biasanya cuma 3 jam menjadi selama 7 (tujuh) jam –ya, karena macet banget!– untuk mencoblos gambarnya di surat suara. Aku sangat bersemangat! Aku yakin begitu pula seluruh rakyat Indonesia. Buktinya, siang hari setelah selesai pemilihan, foto jari kelingking / telunjuk yang tercelup tinta bertebaran di seluruh akun social media. Inilah pesta demokrasi yang disambut oleh seluruh rakyat dengan sukacita ^____^

Sejak Pak Jokowi menjadi Presiden, media mulai beramai-ramai memberitakan kehidupan pribadi beliau, selain soal politik dan urusan kenegaraan. Termasuk soal keluarganya. Salah satu berita yang jadi naik daun adalah tentang putra bungsunya yang bernama Kaesang Pangarep. Kaesang yang kuliah di Singapura, Kaesang yang humoris, Kaesang yang hobi nge-gym, Kaesang yang aktif di social media seperti Twitter, dan Kaesang yang suka nge-blog. Nah, poin terakhir inilah yang membuat aku tertarik untuk menelisik blog-nya Kaesang.

Sebelumnya, aku ga kenal Kaesang di dunia blog. Satu blogger yang aku favoritkan dari dulu sampai sekarang adalah Raditya Dika. Dari dia aku belajar bahwa menulis blog itu ga harus yang ”wah”, maksudnya ga harus tentang sesuatu yang inspiratif atau topik-topik ’berat’ agar disukai. Be yourself, justru tulisan yang apa adanya, bahkan tentang kehidupan sehari-hari pun bisa menarik dan disukai pembaca. Kalau aku lihat, kebanyakan tulisan Raditya Dika adalah tentang pengalaman pribadi yang diceritakannya dengan gaya bahasa lucu dan ceplas-ceplos. Pengalaman memalukan, sedih, gembira, kocak, bodoh, membanggakan, dan sebagainya... Raditya Dika ga ragu menuangkan semua yang dia alami menjadi tulisan. Ringan dan menghibur! Apa adanya dia banget! Dari situ aku –sebagai pembaca– jadi tau gimana kehidupan sehari-harinya, plus menyimpulkan gimana membuat sebuah blog yang merepresentasikan diri sendiri, bukan meniru milik orang lain.
Selain itu, aku suka banget Raditya Dika kalau Stand Up Comedy. Selalu bikin ngakak!!! Materinya aja udah lucu, ditambah ekspresi mukanya, gesture badannya kemana-mana, intonasi suaranya, hahaha... Haduuhh, tuh orang makan apa bisa lucu begitu??? Aku selalu nge-fans sama dia. Berawal dari blog ”Kambing Jantan”, kemudian diterbitkan jadi buku, lalu film, hingga Raditya Dika berhasil eksis sampai sekarang.
Aah, I love you, Raditya Dika! ^____^

Nah, sekarang tentang Kaesang. Namanya mulai dikenal seiring popularitas ayahnya. Blog yang diberi judul Diary Anak Kampung itu ikut mendapat perhatian. Kabarnya, blog-nya Kaesang juga lucu dan menghibur. Penuh rasa ingin tau, aku baca tulisan si ”Misterkacang” ini. Secara umum, banyak menceritakan kehidupan pribadi. Ternyata bener, apa yang ditulis Kaesang mencerminkan siapa dirinya yang dikenal selama ini: muda, gaul, enerjik, konyol, heboh, galau (karena kelamaan jomblo), cengengesan, dan... sumpah bikin ketawa seru-seru!! Hahaha... Kalau lagi sedih atau melow-melow, baca deh! Dijamin bikin hari segar kembali...
Lain Raditya Dika, lain pula Kaesang. Menurutku, gaya bahasa Kaesang sedikit lebih ’sopan’ dibandingkan dengan Raditya Dika yang lebih blak-blakan, walaupun sama-sama gila dan tanpa sensor. Hehehe... Kaesang pun jadi idola baru anak muda. Aku juga.

Satu kesimpulan yang aku ambil dari Raditya Dika dan Kaesang Pangarep. Blog merupakan salah satu media untuk menyalurkan hobi. Awal nge-blog dulu, aku berpikir untuk membuat tulisan tentang tutorial, imajinatif, atau cerita inspiratif agar jadi terkenal. Ternyata ga harus kayak gitu. Seperti yang aku ungkapkan tadi, bikin blog ga harus yang ”wah”. Sebuah blog jadi terkenal merupakan sebuah proses, nilai plus yang didapat bukan semata-mata karena banyak di-search kata kuncinya oleh masyarakat. Berdasarkan itu, misi berubah arah. Aku menulis blog sekehendak hati, seadanya ide, dan ga dibebani oleh visi awal itu. Mau pengalaman sehari-hari, curahan hati, ide tentang sesuatu, asyiknya tempat wisata, dan sebagainya. Topik campur-campur aja. Mau pakai bahasa resmi, bahasa santai, asal jangan bahasa kalbu (ntar susah dipahami), semua aku tulis rileks aja, dan hasilnya? Aku puas.

Aku memang belum terkenal seperti Raditya Dika atau Kaesang. Tapi pastinya aku punya mimpi untuk membuat blog yang eksis abis seperti milik mereka. Blog kan juga bisa menjadi lahan untuk mendapatkan uang, jika populer dan disukai pembaca. Soal meng-komersil-kan blog ini, belum terpikirkan gimana caranya, ga terlalu penting juga, jadi pending dulu.

Nah, sama seperti fans yang ingin bertemu dengan idolanya, aku pengeeeennn...bangeettt ketemu sama Raditya Dika!!! ^____^ Adakah yang mau mensponsori atau menjadi mak comblang??? Hehehe...
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar