Tanggal 20 Oktober 2014 yang lalu, bangsa Indonesia mencatat
sebuah perubahan. Hari itu, pemimpin Indonesia berganti dari Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menjadi Presiden Joko Widodo. Euforia-nya sudah terjadi sejak
beberapa bulan sebelumnya, tepatnya sejak Pak Jokowi resmi mendaftarkan diri
sebagai calon Presiden RI ketujuh. Pribadinya yang merakyat, rekam jejak
kinerjanya yang baik sejak menjabat Walikota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta,
ditambah dengan visi-visinya yang cerdas, tepat sasaran, dan aplikatif, Pak
Jokowi jadi difavoritkan banyak pihak bakal sukses menduduki jabatan RI-1.
Akhirnya, jutaan rakyat Indonesia yang rindu adanya
perubahan di negeri ini berhasil menjadikan Pak Jokowi sebagai Presidennya.
Termasuk aku. Selama ini, aku cenderung cuek terhadap segala jenis Pemilu, karena
aku di Surabaya sedangkan alamat KTP masih di Kediri. Jadi kalau ingin ikutan
pada setiap acara “coblosan”, aku harus pulang kampung karena namaku terdaftar
disana. Mending kalau acaranya hari Sabtu atau Minggu. Lha Pemilu
selalu di hari kerja. Mudik satu hari hanya untuk nyoblos? OMG... capek di jalan! No,
thanks. Aku tau kalau bisa menggunakan hak pilih di domisili sekarang
dengan cara mendaftar di kelurahan setempat, tapi aku bukan orang yang mau
repot seperti itu. Hasilnya, setiap kali Pemilu, entah itu pemilihan Gubernur
Jawa Timur atau pemilihan apa saja, aku sukses menjadi “golput”. Hehehe…
Tapi kali ini beda. Aku ikut semangat memasang foto
dengan slogan “I Stand On The Right Side” untuk menunjukkan dukungan pada
pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Pesona Pak Jokowi membuat aku rela menempuh
perjalanan dari Surabaya ke Kediri yang biasanya cuma 3 jam menjadi selama 7
(tujuh) jam –ya, karena macet banget!– untuk mencoblos gambarnya di surat
suara. Aku sangat bersemangat! Aku yakin begitu pula seluruh rakyat Indonesia.
Buktinya, siang hari setelah selesai pemilihan, foto jari kelingking / telunjuk
yang tercelup tinta bertebaran di seluruh akun social media. Inilah pesta demokrasi yang disambut oleh seluruh
rakyat dengan sukacita ^____^
Sejak Pak Jokowi menjadi Presiden, media mulai beramai-ramai
memberitakan kehidupan pribadi beliau, selain soal politik dan urusan
kenegaraan. Termasuk soal keluarganya. Salah satu berita yang jadi naik daun
adalah tentang putra bungsunya yang bernama Kaesang Pangarep. Kaesang yang
kuliah di Singapura, Kaesang yang humoris, Kaesang yang hobi nge-gym, Kaesang
yang aktif di social media seperti
Twitter, dan Kaesang yang suka nge-blog. Nah, poin terakhir inilah yang membuat
aku tertarik untuk menelisik blog-nya Kaesang.
Sebelumnya, aku ga kenal Kaesang
di dunia blog. Satu blogger yang aku favoritkan dari dulu sampai sekarang
adalah Raditya Dika. Dari dia aku belajar bahwa menulis blog itu ga harus yang
”wah”, maksudnya ga harus tentang sesuatu yang inspiratif atau topik-topik
’berat’ agar disukai. Be yourself,
justru tulisan yang apa adanya, bahkan tentang kehidupan sehari-hari pun bisa
menarik dan disukai pembaca. Kalau aku lihat, kebanyakan tulisan Raditya Dika
adalah tentang pengalaman pribadi yang diceritakannya dengan gaya bahasa lucu
dan ceplas-ceplos. Pengalaman memalukan, sedih, gembira, kocak, bodoh,
membanggakan, dan sebagainya... Raditya Dika ga ragu menuangkan semua yang dia
alami menjadi tulisan. Ringan dan menghibur! Apa adanya dia banget! Dari situ
aku –sebagai pembaca– jadi tau gimana kehidupan sehari-harinya, plus
menyimpulkan gimana membuat sebuah blog yang merepresentasikan diri sendiri,
bukan meniru milik orang lain.
Selain itu, aku suka banget
Raditya Dika kalau Stand Up Comedy.
Selalu bikin ngakak!!! Materinya aja udah lucu, ditambah ekspresi mukanya, gesture badannya kemana-mana, intonasi suaranya,
hahaha... Haduuhh, tuh orang makan apa bisa lucu begitu??? Aku selalu nge-fans
sama dia. Berawal dari blog ”Kambing Jantan”, kemudian diterbitkan jadi buku,
lalu film, hingga Raditya Dika berhasil eksis sampai sekarang.
Aah, I love you, Raditya Dika! ^____^
Nah, sekarang tentang Kaesang. Namanya mulai dikenal seiring
popularitas ayahnya. Blog yang diberi judul Diary Anak Kampung itu ikut
mendapat perhatian. Kabarnya, blog-nya Kaesang juga lucu dan menghibur.
Penuh rasa ingin tau, aku baca tulisan si ”Misterkacang” ini. Secara umum, banyak
menceritakan kehidupan pribadi. Ternyata bener, apa yang ditulis Kaesang
mencerminkan siapa dirinya yang dikenal selama ini: muda, gaul, enerjik,
konyol, heboh, galau (karena kelamaan jomblo), cengengesan, dan... sumpah bikin
ketawa seru-seru!! Hahaha... Kalau lagi sedih atau melow-melow, baca deh! Dijamin bikin hari segar kembali...
Lain Raditya Dika, lain pula
Kaesang. Menurutku, gaya bahasa Kaesang sedikit lebih ’sopan’ dibandingkan
dengan Raditya Dika yang lebih blak-blakan, walaupun sama-sama gila dan tanpa
sensor. Hehehe... Kaesang pun jadi idola baru anak muda. Aku juga.
Satu kesimpulan yang aku ambil
dari Raditya Dika dan Kaesang Pangarep. Blog merupakan salah
satu media untuk menyalurkan hobi. Awal nge-blog dulu, aku berpikir untuk
membuat tulisan tentang tutorial, imajinatif, atau cerita inspiratif agar jadi
terkenal. Ternyata ga harus kayak gitu. Seperti yang aku ungkapkan tadi, bikin
blog ga harus yang ”wah”. Sebuah blog jadi terkenal merupakan sebuah proses,
nilai plus yang didapat bukan semata-mata karena banyak di-search kata kuncinya oleh masyarakat. Berdasarkan itu, misi berubah
arah. Aku menulis blog sekehendak hati, seadanya ide, dan ga dibebani oleh visi
awal itu. Mau pengalaman sehari-hari, curahan hati, ide tentang sesuatu,
asyiknya tempat wisata, dan sebagainya. Topik campur-campur aja. Mau pakai
bahasa resmi, bahasa santai, asal jangan bahasa kalbu (ntar susah dipahami), semua
aku tulis rileks aja, dan hasilnya? Aku puas.
Aku memang belum terkenal
seperti Raditya Dika atau Kaesang. Tapi pastinya aku punya mimpi untuk membuat
blog yang eksis abis seperti milik mereka. Blog kan juga bisa menjadi lahan
untuk mendapatkan uang, jika populer dan disukai pembaca. Soal
meng-komersil-kan blog ini, belum terpikirkan gimana caranya, ga terlalu
penting juga, jadi pending dulu.
Nah, sama seperti fans yang ingin
bertemu dengan idolanya, aku pengeeeennn...bangeettt ketemu sama Raditya Dika!!! ^____^
Adakah yang mau mensponsori atau menjadi mak comblang??? Hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar