Tren mode dunia selalu eksis setiap hari. Munculnya
para desainer muda berbakat membuat dunia fashion
tak pernah berhenti menampilkan karya-karya baru yang menjadi referensi untuk tampil
gaya. Bahkan, negara-negara kiblat mode seringkali mengeluarkan kreasinya
sesuai 4 musim: semi, panas, gugur, dan dingin. Di Asia, saat ini Korea menjadi
sorotan karena kiprahnya yang cukup bagus di dunia entertain dan mode. Jadi,
banyaknya pilihan membuat para pecinta fashion
dapat menambah koleksi busananya. Tetapi, seiring perkembangannya, bukan
berarti mode-mode keluaran lama menjadi usang dan tidak menarik lagi. Justru di
beberapa kalangan, gaya klasik yang disebut vintage
ini tetap digemari dan diburu keberadaannya.
Memakai pakaian model lama bukan berarti membuat
penampilan jadi terkesan kuno. Walaupun sederhana, kesan elegan dan bergengsi
tetap bisa didapatkan. Kuncinya, perlu padu-padan dengan item lain yang stylish, misalnya
dengan mengenakan aksesori. Tas tangan, arloji, atau perhiasan dapat mengubah
penampilan seseorang menjadi lebih menarik dan trendi.
Kini, pakaian bergaya vintage banyak ditemui di butik ataupun mall. Tapi walaupun
terbilang model lama, bukan berarti harganya murah. Beberapa item malah lebih mahal dibandingkan
dengan model terbaru karena desainnya yang langka atau unik. Nah, bagi Anda
yang ingin mencari koleksi vintage
namun tidak ingin merogoh kocek terlalu dalam, Anda dapat mempertimbangkan
untuk mengunjungi pasar barang bekas.
Tidak hanya pakaian yang dijual di pasar barang
bekas atau pasar loak. Beragam jenis aksesoris, tas, sepatu, jaket, topi, mantel,
bahkan kosmetik ada disana. Kebanyakan barang yang dijual berasal dari
Singapura, Korea, China, Jepang, dan Amerika Serikat. Beberapa barang pun bukan
bekas dipakai orang, melainkan sisa impor. Walaupun memang barang bekas, Anda
tak perlu khawatir soal kualitasnya. Asal jeli memilih, barang bermerek dunia
dengan kualitas yang baik bisa didapatkan. Plus, kepuasaan saat mendapatkannya
dengan harga murah. Misalnya kemeja dihargai mulai Rp 5000 sampai Rp 40 ribu, tas
sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 100 ribuan, jaket atau sepatu mulai Rp 50 ribu
hingga ratusan ribu Rupiah, bahkan banyak pula baju dan kaos yang cuma Rp 1000!
Tentu saja, untuk mendapatkan harga terbaik, tawar menawar dengan si penjual
menjadi keharusan. Bukan tidak mungkin, dengan uang Rp 100 ribu, Anda bisa
mendapatkan 4 potong baju vintage
yang tetap chic saat dipakai.
Sayangnya, masih banyak orang yang gengsi berbelanja
di pasar barang bekas, mungkin karena image
“pasar” yang kotor, panas, dan tidak ingin berdesakan dengan pembeli lain.
Padahal banyaknya barang unik dengan model yang tidak pasaran dan harga
terjangkau menjadi daya tarik tempat ini. Tapi beberapa wanita yang senang berbelanja
di pasar barang bekas mengungkapkan serunya ‘berburu’ pakaian di antara
tumpukan yang ‘menggunung’ itu.
Nah, tertarik untuk mulai mengunjungi pasar barang
bekas? Agar berbelanja disana terasa lebih nyaman, tipsnya adalah kenakan
pakaian dan alas kaki yang nyaman, juga sebaiknya tidak memakai perhiasan yang
mencolok. Jangan ragu untuk mencari dan menggali lebih dalam, karena kita tak
akan pernah tahu ada pakaian branded
yang unik terselip diantara tumpukan-tumpukan tersebut. Jika sudah menemukan
pakaian yang diinginkan, jangan terburu-buru membelinya. Pastikan dulu
kualitasnya, apakah masih layak pakai atau ada yang cacat, barulah mulai tawar
menawar dengan si penjual. Jika menemukan warna baju yang pudar, kotor, atau
berlubang, mintalah si penjual menurunkan lagi harganya. Siapkan selalu uang
nominal kecil dan recehan di dalam dompet, agar tak menyusahkan penjual karena
harus memberikan uang kembalian terlalu banyak.
Pasar barang bekas biasanya buka mulai pukul 9
pagi sampai 6 malam. Jika tidak ingin berdesakan, datanglah pagi hari saat
suasana belum ramai dan panas, atau sekalian sore hari saat hendak tutup untuk
mendapatkan tambahan obral. Harga yang murah dan banyaknya pilihan bisa membuat
kita semangat mengelilingi seluruh pasar, berbelanja kesana-kemari. Oleh sebab
itu, bawalah tas sendiri untuk membungkus barang yang kita beli. Selain
pertimbangan kepraktisan, juga untuk mengurangi pemakaian tas kresek. Hal yang
terpenting adalah jangan lengah, selalu jaga tas dan barang belanjaan Anda agar
terhindar dari copet-copet yang memanfaatkan situasi berdesakan di pasar.
Satu lagi alasan orang ragu membeli pakaian bekas
adalah takut terkena penyakit kulit atau gatal-gatal. Memang benar, karena
pakaian-pakaian tersebut didatangkan entah dari mana, sudah disimpan terlalu
lama hingga jadi lembab, juga mungkin sudah dipakai oleh dua orang, tiga orang,
bahkan lebih. Untuk mencegah penularan kuman, pastikan mencuci dahulu pakaian second tersebut segera setelah sampai di
rumah. Gunakan air panas untuk merendamnya, tambahkan sabun antiseptik, lalu
cuci dengan sabun seperti biasa. Saat mencuci, perhatikan bahan pakaian. Katun
yang tipis dan bahan yang halus sebaiknya dicuci dengan tangan, sedangkan untuk
coat atau bahan-bahan yang tebal
dapat dicuci dengan mesin cuci. Jangan abaikan pula perawatan pakaian berbahan
khusus seperti bulu-bulu agar bentuknya tidak berubah.
Barang bekas tidak sepenuhnya langsung dibuang dan
kehilangan fungsinya. Bisa jadi, dengan keunikan bentuk dan dianggap bernilai
seni tinggi, barang bekas tersebut banyak dicari orang dan berharga mahal.
Begitu pula dalam hal pakaian. Dengan kembalinya tren mode 1980-an, vintage fashion membuat perbendaharaan
mode dunia semakin kaya. Bagi para pencintanya, bukankah merupakan suatu
kepuasan saat memakai pakaian yang terlihat berharga mahal, padahal aslinya
didapat dengan harga murah di pasar barang bekas? Kini, membeli pakaian second merupakan salah satu alternatif
bagi wanita yang ingin tampil modis tanpa membuat dompet jadi tipis.
So, ladies, sudah siap berburu vintage
fashion? Beberapa pasar barang bekas yang terkenal adalah Pasar Senen dan
Pasar Baru di Jakarta, Pasar Gedebage di Bandung, Pasar Gembong di Surabaya,
dan Pasar Kodok di Tabanan, Bali. Tampillah beda dengan gaya vintage yang Anda dapat berdasarkan
inspirasi dari sana.
~~Diambil dari berbagai sumber~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar