Senin, 18 Juni 2012

Venesia: Ada Cita dan Cinta


Jika di blog sebelumnya aku mengatakan kalau pacarku ingin sekali mengunjungi Spanyol (blog: Ada Apa Antara Pria dan Sepakbola?), beda denganku. Sejak dulu, aku ingin pergi mengunjungi sebuah kota yang terletak di negara tetangganya Spanyol:  Venesia. Aku amat jatuh cinta pada kota ini.

Venesia atau Venezia (Venice) adalah sebuah kota yang terletak di sebelah timur laut Italia. Kota ini unik karena terletak di tengah-tengah laguna, di ujung barat Laut Adriatik, sehingga ada yang menyebutnya ”Kota Air”. Panjang laguna sekitar 51 km dan lebarnya 14 km. Dengan luas wilayah 412 km2 dan populasi penduduk sekitar 272.660 jiwa (2009), Venesia terdiri dari 118 pulau-pulau kecil yang dipisahkan oleh sungai dan terhubung dengan kanal-kanal.
 
Kanal-kanal di kota Venesia















Sejarahnya, kota ini sudah ada antara abad kelima sampai ketujuh Masehi, pada waktu gelombang penyerbuan orang barbar menyapu dari utara, membakar rumah dan menjarah penduduk di daratan utama.
Orang-orang melarikan diri dari para penjarah, lalu banyak yang bersembunyi di pulau-pulau laguna yang sulit dijangkau tetapi lebih aman.
Kemudian pembangunan pertama di tempat ini dilakukan di atas fondasi tiang-tiang yang dipancangkan ke dalam lumpur dan diikat dengan anyaman ranting-ranting atau buluh.
Belakangan, orang-orang Venesia membangun rumah-rumah batu diatas fondasi ribuan tiang kayu.
Sementara itu, Kepulauan Rialto di Laguna itu, yang belakangan menjadi pusat kota, sering terendam air dan tidak cukup kuat ataupun cukup besar untuk menampung arus pemukim. Air harus dikeluarkan dari kepulauan itu dan daratan diperluas dengan menggunakan sistem reklamasi tanah yang primitif. Jadi, penduduknya menggali terusan untuk lintasan perahu mereka dan memperkuat kepulauan tersebut agar gedung-gedung yang lebih memadai dapat dibangun. Jembatan-jembatan dibangun di atas kanal-kanal untuk mempermudah para pejalan kaki melintas dari satu pulau ke pulau lain.
Oleh sebab itu, di Venesia hampir tidak ada jalan darat, semuanya di atas air, dengan alat transportasi utama adalah perahu. Namun, disana juga masih ada kereta, bus, juga ada rental mobil untuk para wisatawan.
 
 













Di seluruh dunia, Venesia terkenal sebagai destinasi wisata karena keindahan alam, arsitektur kuno, juga warisan seni budaya musik dan keseniannya yang kaya. Makanya Venesia termasuk dalam World Heritage Site. Selain sebagai kota wisata, Venesia juga dikenal sebagai kota industri. Peninggalan dari kemasyhuran kota dagang menjadikan Venesia sebagai salah satu tempat yang terkenal di tepi Laut Adriatik, hingga mendapat julukan ”The Queen of The Adriatic”.

Basilica di San Marco
Untuk mengelilingi kota yang dibangun dari pulau-pulau kecil itu, dapat digunakan vaporetto atau bus air dari pangkalan yang bernama Ferovia, tak jauh dari stasiun. Dari tempat ini pengunjung bisa mengelilingi sejumlah tempat di Venesia; misalnya San Marco, yakni sebuah tempat dengan bangunan-bangunan yang megah dan berumur ratusan tahun. Di sini terdapat Basilica Saint Mark, menara lonceng, dan tepian kanal yang indah dihiasi oleh kilauan sang surya di atas laguna yang hijau, semuanya menggugah inspirasi para seniman. 
Selain itu, di banyak istana, museum, dan gereja, terdapat lukisan-lukisan kreasi para seniman tersohor yang menarik untuk dicermati. Lalu ada pula Galeri Academica yang dibangun pada tahun 1750-an. Campo Santo Stefano dan Gereja San Moise, yakni sebuah gereja yang sangat terkenal karena kaya akan sejarah didalamnya, juga menjadi salah satu spot wisata yang menarik. 
Grand Canal
Bell Tower di Saint Mark
































Jembatan Rialto
Kata banyak orang nih (soalnya aku belum pernah ke sana), berkunjung ke Venesia bagaikan melangkah dua atau tiga ratus tahun ke masa silam. Kota ini mempunyai suasana tersendiri yang tak dimiliki kota-kota lain di negara manapun di dunia ini. Salah satunya adalah ketenangan. Lalu lintas jalan para pejalan kaki di lorong-lorong terpisah dari lalu lintas air, kecuali di jalan-jalan yang bersisihan dengan kanal atau di jembatan-jembatan batu melengkung yang khas.

 
Nah, yang paling menarik perhatianku dari kota ini adalah yang satu ini: di kanal-kanal tersebut beroperasi suatu perahu tradisional yang disebut gondola! Kita bisa naik gondola, menyusuri kanal, melintas di bawah Jembatan Rialto yang khas itu, sambil melihat kota yang teramat kaya akan pemandangan yang sangat indah dan megah bak lukisan. Hmm, that must be so  romantic
This is my dream! Gondola ride...

 

Pecinta kuliner pun tak perlu khawatir. Kafe-kafe terbuka yang selalu ramai pengunjung ada di alun-alun utama. Di tempat ini, wisatawan dapat menikmati minuman atau es krim gelato sambil mendengarkan alunan musik klasik dari sebuah orkestra kecil dan memandang ke sekeliling, suasana orang berlalu lalang tanpa kendaraan bermotor yang berseliweran.

Ingin shopping? Tentu saja ada! Banyak toko yang menawarkan suvenir terkenal dari kota itu. Jangan lupa membeli suvenir gelas kristal (wow!). Venesia, khususnya di pulau Murano, dikenal sebagai daerah penghasil suvenir kristal bermutu tinggi di Eropa dengan berbagai bentuk. Suvenir lain selain gelas kristal adalah kalung dan replika gondola.

Look at the beautiful Venice at night!
Rasanya ga salah kalau aku menjadikan kota kelahiran komposer Antonio Vivaldi ini sebagai tujuan wisata impianku. Kota yang maha indah dan lekat dengan keromantisan ini tak terlalu luas, jadi saran beberapa tour guide, dengan berjalan kaki saja kita dapat mengunjungi satu pulau ke pulau lain. Tak habis-habisnya membicarakan tempat-tempat menarik di Venesia. Museum, gereja, bangunan-bangunan klasik, jembatan dan kanal, semuanya indah, luar biasa mengagumkan dan mempunyai sejarah tersendiri! Oleh sebab itu, karena terlalu banyak tempat indah yang dapat dikunjungi, berwisata ke Venesia tak cukup jika hanya 1 hari. 

Sayangnya, kota di atas perairan ini kabarnya mengalami penurunan tanah yang menyebabkan terjadinya peninggian air sebanyak satu sampai dua milimeter pertahun, sehingga diperkirakan Venesia bakal tenggelam suatu saat nanti. Waduh, jangan dong! Tapi beberapa upaya terus dilakukan untuk menyelamatkan kota ini.
Walaupun demikian, impianku ga berubah, tetep harus menyiapkan tenaga dan biaya, someday I’ll go to Venice!!! 

1 komentar: