Kue ini terambil dari buku kumpulan resep warisan leluhur. Jadi memang sudah lama ada. Mungkin namanya kurang komersil alias biasa banget, jadinya banyak yang menduga-duga seperti apa sih kue ini? Apa berbentuk hati, berwarna pink, sebagaimana lazimnya rupa "cinta"? Lalu, apa istimewanya?
Nah, setelah ini, diharapkan kue klasik ini disukai oleh masyarakat, khususnya kaum muda; selain semua varian kue yang ada modern ini, seperti Rainbow Cake, Red Velvet, atau Macaroons. Yuk, simak bahan-bahan dan cara membuat kue ini!
Bahan-bahan dasar:
- 1 Pria sehat
- 1 Wanita sehat
- 1 bungkus penuh usaha
- 100% komitmen
- 2 pasang restu orang tua
- 1 bungkus kasih sayang murni
Bumbu-bumbu dan bahan pelengkap:
- Humor secukupnya
- Rekreasi secukupnya
- Doa secukupnya
- Komunikasi secukupnya
Cara membuat:
- Pria dan wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.
- Aduk bahan-bahan dasar, bumbu, dan bahan pelengkap hingga tercampur rata dan mengembang, tunggu selama minimal satu tahun.
- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu kedua pasang orang tua secara merata.
- Masukkan semua bahan ke dalam Loyang Asmara dan panggang dengan Api Cinta yang merata selama kurang lebih satu jam di depan pemuka agama.
- Kue siap dinikmati.
Tips:
- Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
- Jangan yang satunya terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat memengaruhi kelezatan.
- Sebaiknya beli bahan di toko yang bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
- Jangan beli di tempat yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya, tapi kadang menipu konsumen, dan bisa jadi menggunakan bahan-bahan kimia dan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
- Gunakan kasih sayang cap "IMAN, HARAPAN, & KASIH" yang telah mendapatkan standar mutu dari Departemen Kesehatan dan Departemen Agama.
Catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati selagi masih hangat. Tapi jika sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa, kemudian masukkan ke oven bernama "Tempat Ibadah" dan nyalakan api cinta untuk menghangatkannya. Setelah mulai hangat, jangan lupa tambahkan komunikasi secukupnya bila berjauhan.
Demikianlah resep Kue Cinta yang sudah ada dari zaman nenek moyang kita. Ternyata bukan kue dalam arti sesungguhnya :)
Petuah leluhur yang satu ini memang sudah terbukti kualitasnya. Jadi tunggu apa lagi?
Bagi yang belum menikah dan sedang merencanakan pernikahan, mari kita mempersiapkan diri untuk membuat Kue Cinta ini. Bagi yang masih sendiri dan merindukan datangnya belahan jiwa, seperti katanya Mario Teguh: indahkanlah dan pantaskanlah diri sendiri, berlakulah penuh hormat, lembutlah pada sesama, agar kita menjadi pribadi yang baik bagi keindahan jiwa yang telah Tuhan persiapkan untuk kita. Pria yang baik untuk wanita yang baik, dan sebaliknya.
Bagi yang sudah menikah, semoga Tuhan mengaruniakan rezeki yang baik, kesehatan jasmani dan rohani, keluarga yang bahagia, serta kesetiaan sampai akhir waktu, setelah membuat dan memakan Kue Cinta ini.
Yang setuju denganku dan mempunyai harapan sama, katakan: AMIN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar