Senin, 23 Juli 2012

Sitting Disease


Dulu, aku termasuk orang yang kadangkala sakit punggung. Awalnya aku kira itu hanya karena salah posisi saat tidur. Sampai aku menemukan istilah “Sitting Disease” atau penyakit terlalu banyak duduk. Oh, ternyata ada juga yang seperti ini.

Penyakit terlalu banyak duduk (sitting disease) ini merupakan satu jenis "tren" baru bagi mereka yang memiliki gaya hidup minim aktivitas atau olahraga. Meski rasanya tak ada yang salah dalam menjalankan kebiasaan ini, namun sebuah riset terbaru mengatakan bahwa ketika tubuh jarang bergerak, maka resiko terkena penyakit jantung, diabetes, kanker, dan obesitas pun melonjak. Para ahli menemukan adanya hubungan antara terlalu lama duduk dengan peningkatan resiko terkena penyakit. Setiap satu jam kita duduk di depan televisi, bisa meningkatkan 18 persen kemungkinan terkena penyakit kardiovaskuler.

Untuk menghindari sitting disease ini, ada beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan, yaitu:

Aktivitas selain berolahraga. Bagi yang tak memiliki waktu untuk berlatih fisik setiap hari, masih bisa melakukan kegiatan fisik yang bukan olahraga berat. Aktivitas ini bernama Nonexercise Activity Thermogenesis (NEAT). Yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain peregangan, menekuk lutut, memutar pinggang, dan lainnya. Cobalah untuk menargetkan diri melakukan kegiatan ini sepuluh menit dalam setiap jam. Asyiknya, NEAT adalah melakukan kegiatan fisik yang tak perlu mengeluarkan uang. Jadi, ini sangat tepat untuk kita yang tak memiliki uang dan waktu untuk pergi ke pusat kebugaran. Kita juga dapat mengembangkan aktvitas harian dengan berolahraga, misal, dengan mempercepat langkah saat menuju telepon, tak berkutat lama di depan internet, atau sekadar berjalan kaki keliling komplek.

Padukan duduk dan berdiri. Duduk dalam waktu lama tidak sehat untuk manusia, namun berdiri dalam waktu lama pun bisa menimbulkan masalah, seperti punggung sakit dan kaki pegal atau kram. Akan sangat baik untuk mengubah posisi dari duduk ke berdiri dan sebaliknya secara rutin.

Ambil waktu istirahat. Kebanyakan orang sudah mengetahui, bahwa jika tubuh kita tidak beraktivitas fisik, maka timbangan berat badan bisa melonjak, namun hal ini tidak menjadi motivasi yang cukup kuat untuk membuat seseorang mulai bergerak. Jadi,  lebih baik kita mulai memotivasi diri dengan gol kecil. Cobalah untuk melakukan peregangan seluruh bagian tubuh, khususnya otot-otot yang sering kram. Jika kita melakukan peregangan ini 5-6 kali per hari, kita akan merasakan perbedaannya.

Jangan malas! Anggaplah tahun ini adalah tahun sebelum kejayaan internet. Jika ada perlu dengan rekan kerja yang masih ada di lantai yang sama, kunjungilah sesekali. Kurangi pengiriman email yang sebenarnya bisa dilakukan sambil bertatap muka. Kita bisa membina hubungan baik dengan rekan kerja, sekaligus melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan.

Kebiasaan baik. Berdiri menggunakan otot lebih banyak, dan membakar kalori lebih banyak ketimbang duduk. Jadi, kita dapat melatih diri untuk berdiri, ketika menerima telepon, misalnya. Menggunakan tangga darurat untuk naik atau turun beberapa lantai dan mengurangi penggunaan lift juga akan membawa dampak baik bagi tubuh.

15 menit untuk 2 jam. Memperlama diri duduk di ruang kerja bisa membuat diri kita lelah. Akibatnya, kita cenderung mengantuk menjelang jam pulang kantor. Namun, ketika kita berjalan kaki sekitar 15 menit di sore hari, kita akan merasa lebih produktif di jam-jam menjelang pulang kantor.

Pertimbangkan transportasi umum. Amat berbahaya untuk mencoba berolahraga sambil menyetir mobil atau kendaraan pribadi. Namun, ketika kita menggunakan kendaraan umum ke tempat kerja, kita bisa berdiri, menggerakkan otot-otot kaki dan tangan, atau turun beberapa meter dari kantor untuk berjalan sejenak menuju kantor. Jika transportasi massal bukan pilihan, kita bisa mencari tempat parkir yang cukup jauh agar bisa berjalan kaki beberapa menit menuju kantor dan sebaliknya, dari kantor ke kendaraan.

Tonton televisi lebih banyak. Ya, Anda tak salah baca, namun jangan senang dulu. Anda boleh menonton televisi dalam waktu lama hanya jika Anda melakukan kegiatan yang cukup mengolah fisik di depannya. Misal, tempatkan treadmill atau sepeda statis di depan televisi. Tak ada alat kebugaran ini? Berbenah sambil menonton televisi, misal, bersih-bersih daerah di depan televisi, juga dapat kita lakukan. Jangan biarkan diri kita melemah karena terlalu banyak bersantai. Riset menunjukkan bahwa semakin lama kita menonton televisi, makin besar pula resiko lingkar pinggang kita melebar, dan makin tinggi pula resiko kita terkena penyakit kardiovaskuler.


Jadi, sudah jelas bahwa terlalu banyak duduk dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh dan meningkatkan resiko kematian. Mereka yang kurang aktif dan lebih banyak menghabiskan waktu lebih untuk duduk mempunyai resiko kematian dua kali lebih tinggi dalam jangka waktu tiga tahun ke depan. Bagi mereka yang berolahraga secara teratur dan mereka yang jarang menghabiskan waktu di tempat duduk, resiko kematian lebih rendah. Jadi, mari kita  lakukan aktivitas paling mudah: berdiri dan berjalan kapan pun kita bisa!


(sumber: Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar